SANG SIANG
Hari ini sudah menjadi siang sang matahari menari-nari bersama awan putih
Langitpun akhirnya menjadi biru si kembar bersama warnanya laut biru
Indah sangat anugerahNya
Tak dapat dipungkiri ciptaan Tuhan
sungguh luar biasa
Bila awan hitam pekat dan gelap
Mataharipun menyingkir
Petir menyambar-nyambar mengeluarkan emosi menggelegar
Kejam, ironis, dan menakutkan
Lalu kemudian dia memberi hujan yang amat deras
Tidak ingin berhenti bernyanyi-nyanyi diantara debitnya air
Memuaskan hasrat bahagia dalam kelabunya suasana
Manusia bersuka cita bahagia menangis haru
Sontak akhirnya menjadi diam penuh dendam
Ada saat dimana akhirnya tak bisa menjadi ceria
Rasa ini semakin membelenggu tatkala semua itu berakhir pada saat sang hujan berhenti
Tertawa-tawa riang ketika semua berakhir
Sungguh dambanya hidup dalam setiap musim gugur tenang dan menghanyutkan
Hai...matahari kau nampaknya sangat berduka
Mana senyum terhebatmu sang terik menyengat
Cantik indah pesonamu ku rindu
Yang membuat hariku begitu riang dengan cahaya sinarmu
Kudambakan semua hari-hariku saat siangmu
Tidak akan pernah berhenti ku menyemangati diriku dan dirimu
Kutunggu hari esok dan seterusnya saat siang berganti petang, dan pagi bertemu siang
Jakarta, 30 Januari 2015
Sumber foto : Google Image