Dengan bertambahnya usia, semakin besar harapanku untuk menjadi pribadi yang lebih baik, sehat, bahagia bersama kedua anak²ku, dan suami. InshaAllah.
Ketika kecil seorang anak perempuan butuh sandaran Bapaknya? Kemana tanggung jawabnya walaupun sudah usai setelah anak menikah? kemana lagi dia mengadu selain lewat Allah dan ibu? Apakah sekuat itu butuh rangkulan? Tidak... Lemah... Karena sekuat apapun akan rapuh ketika aku menyebut namanya papa... Berat dan sangat terbata-bata. Putus tiada henti. Menangis? Iya... Selemah itu.
Setiap manusia memiliki perjalanannya masing-masing, sampai sejauh mana Allah merencanakanNya, hanyalah Dia yang punya kuasa atas Makhluk-nya maka Izinkanlah dalam titik² bait setiap tetes keringat menjadi Doa yang dapat menjawab semua pertanyaan di Hati. Terimakasih untuk diri ini menjadi seperti sekarang, bukan karena merasa menolak lahir dari dunia ini, dengan hadirnya diriku ini mampu merangkak jatuh dan bangun saat masa sulit semua lalui. Memulai semua sesuatu yang baik terlihat buruk, salah ketika amarah, dan berubah perlahan karena kesadaran. Melalui Allah itulah caraNya Makhluk-Nya bertahan hidup bergerak dan berhenti saat berhasil melewati semua fase kehidupan detik demi detik ini, 1 hari serasa seribu tahun. Syukuri, Nikmati dan Jalani. InshaAllah semua akan indah pada waktu yang tepat. Itulah janjinya Allah.
Terima kasih pribadiku untuk mama hebatku yang berjuang dari hamil, melahirkan, membesarkan, dan merawatku sedari kecil hingga seperti sekarang. Mampu memiliki 2 anak bukanlah hal yang mudah. Ternyata seperti inilah kadar seorang Ibu ada batas toleransinya, ma.. maafkan aku, aku menyadari bahwa menjadi Ibu tidaklah mudah, menjadi Ibu tidaklah seperti pemikiranku. Terima kasih untuk menjadi pembelajar, yang tak pernah lelah untuk mendoakanku di setiap nafas hidupku. Terima kasih telah berjuang untuk menjadikanku anak hebat yang baik dan walau pernah nakal sekalipun bentakanmu bukanlah apa-apa karena sayangmu sebesar lautan. Cinta kasihmu tak akan menyurutkanmu rela berkorban, pantang menyerah di hari tua mu, ma.. berbahagialah untuk sekarang kelak aku yang akan selalu berjuang untukmu. Tanpa Papa pun aku bisa. Terima kasih ma untuk semua asa dan rasa yang tak terungkapkan. Melalui usiaku yang sekarang bertambah. Haru dan khusuknya Doamu. Terima kasih ma, aku tak pernah menyesal lahir ke dunia ini. Terima kasih Allah telah membersamaiku memberikanku banyak pelajaran yang berarti tentang waktu adalah Ibadah. Takutku padamu ya Rabb sebagai penguasa langit dan bumi yang engkau ciptakan maka panjangkanlah umurku dan Mamaku tercinta. Love you sekebon ❤️❤️❤️
Lamongan, 2 April 2024
-C-