Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday 18 December 2011

Meraih prestasi menggapai impian





INDAHNYA JIKA MAU MEMAHAMI
Tema diatas merupakan acara DRAMA MUSIKAL DISABILITAS yang dimainkan para penyandang cacat bila ditotal sekital ada 77 pemain yang berasal dari Medan, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Cikarang, Cianjur, Bandung, Sumedang, Surakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bali yang merupakan puncak acara Drama Hari Internasional Penyandang Cacat 2011 (HIPENCA) Bekerja sama dengan kementerian Sosial yang digelar pada tanggal 27 November 2011 yang lalu bertempat di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Semoga ini bisa menjadi pelajaran yang baik dan berbagi pengalaman kepada semua orang bahwa "Kita punya kemampuan, punya kekurangan punya kelebihan. Semua orang sama setara, dengan orang normal dan yang disabilitas itu kita sama semua, tidak ada yang dibedakan”, kata Nisa dengan semangat. (06/12/2011, berita online KBR68H, GENRE).

Acara ini bertujuan untuk membuktikan bahwa para penyandang disabilitas memiliki cara sendiri untuk menyalurkan bakat-bakat yang dimilikinya, dan memiliki tujuan yang mulia agar yang non-disabilitas dapat memahami mereka. Indahnya bila kita saling berbagi- bait lagu dari judul Indahnya Jika mau Memahami, mengajarkan kita untuk berbagi untuk orang lain “kalau saya bisa, mengapa tidak? Selama kita masih bisa melakukan yang terbaik dan berguna untuk orang lain”. Ujarku.

TENTANG CHAIRUNISA
Diluar drama saya merupakan mahasiswa Universitas Mercu Buana, Jurusan Desain Interior, semerster 7. Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara sekarang saya tinggal bersama orang tua di Jakarta. Ayah kandung saya meninggalkan saya sejak saya masih balita tapi saya tidak pernah sedih dan berusaha menjadi anak yang tegar seperti sekarang ini.



Bersama teman-teman saat menghadiri ulang tahun, Aku pakai kaos ungu.
Sejak kecil saya hobby bertualang dan bermain dengan teman-teman termasuk tetangga dilingkungan Rumah. Tapi ada hobby yang sangat menarik hati saya yakni menggambar, dan menari. Cita-cita saya saat itu ingin menjadi pelukis. Dan saat saya sudah dewasa seperti sekarang ini saya bercita-cita ingin menjadi desainer dan modelling. Bakat itu kini tersalurkan dengan mengikuti berbagai kegiatan termasuk lomba menggambar serta modeling secara otodidak. Secara tak sengaja dari pemilihan model di Cinta Management tempat saya bernaung selama 6 bulan itu saya sering mengikuti kegiatan bermain sinetron serta film walupun cuma sebatas figuran namun dari sini saya bisa belajar bahwa menjadi terkenal itu tidaklah mudah.



 Charm ‘n Beauty model 2007

Oh ya, sebelum saya masuk Universitas Mercu Buana itu saya pernah diterima di IKJ (Instut Kesenian Jakarta) jurusan Seni Lukis, awalnya saya berniat masuk kelas Seni Tari. Namun kandas ditengah jalan, karena orang tua saya tidak sanggup untuk membiayai saya selama kuliah disana. Ada perasaan sedih yang sangat luar biasa ketika itu, tapi saya bisa mengerti kondisi orang tua. Selama tidak kuliah itulah saya aktif di kegiatan Cinta Management.

BERGABUNG DI YAYASAN “TUNARUNGU” SEHJIRA
Awalnya saya tidak sengaja bertemu dengan ibu Rachmitha Maun Harahap saat mengikuti kelas mebel semester 5 diruang workshop. Saat itu Ibu Mitha panggilan akrabnya kaget saat melihat saya yang sedang menulis di papan tulis dan rambut saya waktu itu di ikat karena kegerahan dan tidak tahan dengan bau pengap kayu-kayu disana. Ibu mitha bertanya sama saya “kamu tunarungu ya?” saya bilang “iya, tapi setengah pendegaran” terus ibu Tanya lagi “ kamu tau ibu tidak?” saya bilang dengan semangat “iya saya tau ibu, waktu sebelum masuk kuliah disini saya dikasih tau sama sepupu dan bagian pendaftaran mahasiswa baru saya lupa siapa namanya”. Ibu jawab “ ah, kamu ga bilang sama ibu, kan ibu bisa dari awal kenal kamu” saya ngeles jawab “ kalau jodoh ga lari kemana kan nanti juga ketemu hahaha”. Teman-teman saya cuma bisa bengong ngeliat saya dan ibu Mitha saat itu.
Bersama teman-teman di Yayasan Sehjira

Saat bergabung di Yayasan Sehjira itu saya berusaha beradaptasi degan teman-teman tunarungu. Saya sangat kaku, kaget dan bingung melihat keadaan teman-teman tunarungu itu berbeda 180 derajat dengan kehidupan saya. Mereka berbicara tanpa suara dan menggunakan bahasa isyarat, karena saya tidak pernah sama sekali menggunakan bahasa isyarat dan sampai akhirnya saya bisa belajar pengetahuan tentang tunarungu serta belajar bahasa isyarat. Tidak hanya itu saya jadi lebih tahu tentang isu-isu diskriminasi lewat Training yang diadakan oleh YES dan Victor Finenda (Amerika).

Bersama teman-teman disabilitas dan non disabilitas

TEMAN-TEMAN SAYA DI DUNIA MAYA “KOPROL”
Saya itu senang banget dengan hal baru dan sesuatu yang baru. Tidak jarang internet menjadi ajang saling kenal dan ajang kumpul dengan teman-teman baru, juga suasana baru, sangat luar biasa ketika saya memiliki begitu banyak ratusan teman-teman termasuk “situs jaringan social bernama KOPROL”. Situs yang merupakan salah satu website buatan asli Indonesia pembuat situs ini bernama Satya Witolear salah satu anak Wimar Witolear yang terkenal itu. Saya sudah bertemu dengan beliau saya benar-benar salut dengan beliau.

Bersama teman-teman komunitas koproller

Dengan KOPROL  saya bisa memiliki teman-teman dari berbagai daerah. Kalau bahasa gaulnya anak KOPROL bila ada teman yang disuruh gabung bilangnya pasti begini “gue mau racunin elo main koprol, koprol asyik tau”. Hahaha saya keracunan Koprol, gara-gara Koprol telah menyatukan saya dan teman-teman saya dari berbagai daerah. saya tidak akan pernah kehilangan mereka walaupun saya itu seorang tunarungu. Mereka Justru tidak tahu dan tidak sadar kalau saya itu seorang tunarungu!! J Hebat kan?? Mereka tidak pernah memikirkan fisik seseorang itu dari tubuhnya tapi memikirkan seseorang itu dari tingkah lakunya. Dari KOPROL kita bisa belajar mengatasi perbedaan itu dan stigma orang tentang dunia maya hanya ada di dunia maya saja, justru KOPROL memberi alternative lain BAHWA KOPROL BUKAN DUNIA MAYA SAJA TAPI DUNIA NYATA YANG KESEMPATAN HANYA SEKALI BUKAN DUA KALI”

KISAHKU DENGAN S9MBILAN BAND DAN NINERS
Siapa yang tidak kenal dengan S9mbilan Band? Mereka adalah Ilham (vocal), Arief (Gitar), Bagus (Gitar), Ryo (Bass), dan Opunk (Drum). Ituloh lagu HAFIZAH yang sempet jadi hitz dimana-mana bahkan juga dijadikan tema sinetron di SCTV (boleh yaa sebut saluran tvnya he..he.he..) kekelurgaannya yang serasa kayak saudara sendiri, walaupun sudah terkenal dan banyak job tapi tidak akan pernah lupain jasa-jasa niners tanpa niners pun s9mbilan gak akan berarti tanpa s9mbilan pun niners gak ada untuk menjadi penyemangat. Begitu kesan dan pesan saya terhadap kakak-kakak s9mbilan band. Diluar panggung mereka itu sangat ramah dan kekeluargaannya terasa ketika saya dan teman-teman niners (sahabat s9mbilan) yang lain kumpul di basecamp lama yakni Depok, Jawa Barat. Saya juga pernah menginap disana dan melihat kebiasaan mereka, ternyata kebiasaan mereka sama seperti orang biasa. Ada saja kejadian lucu yang membuat saya kenal dekat dengan mereka dan tidak akan pernah saya lupa. Niners ini paling suka ngerjain ka Opunk karena ka Opunk itu aslinya pendiem banget kalau sudah kumpul sama niners dan kakak-kakak yang lain suka ngumpet hihihi…

Foto bersama adik-adik niners


With s9mbilan band


MENANG LEWAT AJANG DRAMA MUSIKAL DISABILITAS
Di drama ini saya dikenalkan oleh mas Trian Gembira salah satu penulis naskah dan mbak Nur. Waktu itu mas Trian bilang ke saya melalui sms kalau lebih detailnya mas Trian bisa telepon saya. Mas Trian sempet bingung kok bisa yah saya mendengar suara telepon? Ha..ha..ha.. Sebelum bertemu dengan mas Trian saya terlebih dahulu menghubungi Bu Mitha untuk dijadikan pertemuan di Yayasan Sehjira. Selama ngobrol dengan mas Trian ini saya bertanya sama mas Trian “tahu dari mana yah nomor telepon saya?”. Lalu mas Trian jawab “dari mas Arief”. “Oh..Mas Arief toh kenal kok ketemu waktu training YES di bulungan”. Mas Trian bilang ke saya “kamu mau jadi pemain utama ayang umbi di drama sang muriang asli naskahnya sang kuriang?”. Tidak perlu nunggu waktu lama untuk menjawab, karena kesempatan ini kan nggak akan datang dua kali saya jawab dengan pelan “ iya, boleh”. lalu mas Trian jawab “Alhamdulillah, Terima Kasih”.

Bu Mitha nggak yakin kalau saya bisa main drama musikal apalagi pemain utama karena terlalu berat naskahnya, saya itu cocoknya di modelling saja. Ibu saya juga sempet bilang “emang kamu bisa, dialognya saja banyak?”
Saya akan membuktikan ke ibu saya dan bu Mitha kalau saya bisa. Dan selama latihan itu saya belajar bahasa isyarat lewat video yang ada di Yayasan Sehjira, Bahasa Isyarat Internasional, serta Bisindo, juga dari ibu Mitha dan Susi yang lebih paham bahasa isyaratnya lancar, banyak manfaat dan pengetahuan yang dapat saya terapkan dikemudian hari dengan belajar dari mereka.

Intan Sinambela atau mbak Intan, adalah sutradara yang hebat dan periang namun serius saat-saat latihan. Dialah yang menciptakan lagu Indahnya Jika Mau memahami. Lagu yang enak didengar dan gampang diingat ini juga saya gunakan saat mengenalkan lagu ini di depan penonton dengan menggunakan bahasa Isyarat. Mbak Intan ini baik banget selama latihan selalu membuat suasana jadi terlihat santai dan nyaman di bantu dengan kru-kru yang lain. Agar selama latihan ini bisa membuat konsentrasi pemain dalam menghayati dialog nggak terlihat kaku, kita bisa berimrovisasi atau sedikit menambahkan dialog. Dan tidak disangka bahwa pemain utama sang muriang itu juga teman saya sendiri namanya Arief, kuliah di Universitas Indonesia walupun dia seorang tunanetra, jadi gampang dapet feelnya, kita juga pernah kerjasama sebelumnya untuk pembuatan film tentang disabilitas belum lama ini.

Demam panggung yang aku rasakan itu ada, yang lebih takutnya kehilangan dialog selama pementasan. Aku berusaha sebaik mungkin dan berkonsentrasi selama aku mampu mengingat dialog, apalagi Drama ini ditonton secara langsung di dalam mall Pejaten Village, salah-salah kata sedikit saja bisa bikin malu apalagi ditertawakan penonton. Pemain lain ikut mendorong dan membantu untuk melancarkan acara ini sampai selesai.

Ini dia nama-nama pemain yang memeriahkan acara Chairunisa Eka (Tunarungu, Ayang Umbi 1), Arief (Tunanetra, Sang Muriang 2 dan Punggawa), ,  Sofi Muchtar (TunaDaksa, Ayang Umbi 2),Ega Setiawan (Tunanetra, Sang Muriang 2), Pariang Manahara Sinaga (TunaDaksa, Ayah Ayang Umbi),Sivia Siswanti (Tunanetra, Ibu Ayang Umbi) Imam Safi’I (Tunanetra, Kakak Ayang Umbi), Megawati (Tunanetra, Burung Merpati), Rachmita Maun Harahap (Tunarungu, Pendidikan yang menolak Sang Muriang), Muhammad Agri Galur Aji (Tuna Daksa, gubernur Jakarta), Ahmad Fawas (Tuna Daksa, pendidikan yang menerima Sang Muriang), Desita Dini Avianti (Tuna Daksa, Pihak perusahaan yang menolak), dan masih banyak lagi.

Dipandu MC Kemal dari trax FM (aktor, penyiar radio, dan presenter), dan Aceng (tidak memiliki tangan namun mampu memainkan alat musik gitar dengan mengunakan kaki), serta Hughes (artis, presenter, penulis, dan aktivis social), juga dimeriahkan oleh Lala Karmela (aktris dan musisi) Putri Ayudia (Putri Intelegensia 2011), Christian Sitompul (Tunagrahita, peraih medali emas soina, Athena 2011), Michael (Tunagrahita, satu-satunya pemain golf termuda se-Asia dan mendapatkan penghargaan rekor MURI), Kharisma (penyandang Austik yang mampu melakukan perhitungan dengan sangat cepat), dan Dian Inggarwati (Juara III, Miss Deaf word 2011). Selama saya latihan drama di Hotel Kaisar itu saya bertemu dengan banyak teman-teman dari berbagai daerah serta berbagi cerita walaupun hanya sebentar, tapi tidak akan pernah saya lupakan, jujur saya menyadari walupun mereka memiliki kekukarangan namun tidak menyurutkan mereka untuk terus belajar dan berprestasi. Sama seperti saya, terkadang kita juga pernah menangis merasa berbeda bukan? Tapi dibalik kekurangan itu ada hal yang tidak mampu orang lain belum tentu bisa. 

Aksiku di Drama Musikal Disabilitas (Atas), Pemenang Pemeran Wanita Terbaik HIPENCA 2011 (bawah)
















Sebelum mendapatkan penghargaan itu saya sempet pingsan dan muntah-muntah. Lebih sedihnya lagi saya tidak bisa pegang piala diatas panggung. Alhamdulillah, Allah itu maha baik bersyukur apa yang saya miliki saat ini adalah anugerah-Nya. Dan saya telah membuktikan ke orangtua, keluarga besar, serta ibu Mitha bahwa saya bisa melalui semua ini dengan sukses, saya lantas tidak berpuas diri menerima penghargaan, penghargaan itu saya dedikasikan untuk ibu saya yang telah mengandung saya, merawat, serta menemani saya kemanapun saya pergi, untuk Yayasan Sehjira yang menjadi motivator dalam hidup saya, dan teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu. Masih banyak yang harus saya wujudkan setelah bermain di drama musikal disabilitas ini.


Jangan pernah gampang putus asa, masa muda adalah masa mencari ilmu sebanyak-banyaknya. Cheers…
Terima Kasih semuanya sudah menyempatkan diri membaca blogku
salam persahabatan :)


2 comments:

  1. Selamat akan kemenangannnya menjadi Pemenang Pemeran Wanita Terbaik HIPENCA 2011,baca juga tulisanku tentang disabilitas di http://donkomo.wordpress.com/2011/12/31/anggota-dpd-ri-yang-peduli-pada-kaum-disabilitas/ sekalian kampanye #pitabiru Angkie Yudistia.terimakasih

    ReplyDelete
  2. Selamat. ..Hebatya sy jg ingin putri sy spt andadia kehilangan pendengarany sejak bayi

    ReplyDelete

Tenkyu sudah tidanggalkan komenmu

close