Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Sunday 1 February 2015

HAI HUJAN...

Hai Hujan...

Rindu akan sosok yang ku damba
Sekian lama ku bertepi dalam haluan
Berlabuh sejenak diantara badai asmara
Sempat mengoyak-ngoyakan ketenanganku
Aku tak diam aku selalu berprasangka
Dan...akhirnya diterjang dalam ketidakpastian

Hai hujan...
Ku ingin kau titipkan rasa sayangku ke dia
Walaupun itu tidak seberapa penting baginya
Engkau bagaikan mendung yang berselimutkan pekat
Betapa menyejukannya kau wahai hujan

Langit akhirnya menjadi tebal
Suasana makin mendayu-dayu
Hening damai menyengat dalam jiwa
Kuinginkan kehangatannya seseorang yang kurindu sejak hari itu
Ingin terus menatapnya lama tak ingin ku lepas

Hai hujan...
Aku ingin bertanya padamu
Sedang apa dia disana
Kuingin menyapa walau dia tak akan menyambutku
Ribuan kata sepatah kata pun dia tak mau mendengarku
Biar apa kata dia tapi suara hatikulah yang berbicara

Aku bingung dimana lagi akan bersandar
Dermagaku ke pelabuhan rindu
Yang ingin ku menantikan sosok-sosok senyumnya
Meskipun dia acuh cuek dan kadang-kadang menyebalkan
Bagiku itulah yang ku suka
Karena dari situ aku belajar mengenal arti kepribadiannya

Hai hujan...
Aku ingin sekali bertemu menyapanya
Meskipun hanya sesaat
Tak akan mampu dia merangkulku
Dengan segenggam tangannya
Senyum hangat yang menggodaku
Tawa yang menyiratkan kebahagiaanku

Aku tahu meskipun harus menjauh
Dan aku hanya bisa melihatnya dari jauh
Kusadari betapa hebatnya dia menjadi sosok lain
Dari dia akupun belajar mulai mengenal arti benci

Hai hujan...
Bisakah sekali lagi engkau titipkan salam rinduku
Agar dia tahu aku baik-baik saja
Aku disini akan selalu nampak baik-baik saja
Meski hati kecilku berkata lain
Tapi biarkanlah aku berlabuh ke dermaga lain
Jangan sampai terdampar di tempat yang salah

Jakarta, 1 Februari 2015

Sumber foto : Google Image

2 comments:

Tenkyu sudah tidanggalkan komenmu

close