Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Monday 28 December 2015

Tak Perlu Marah

marah
Sumber Foto : Kochiefrog.com

Kadang aku berpikir lebih lama diam, termenung, bahkan mengingat. Adakah ucapan maupun perkataanku yang menyakiti seseorang, bahkan membuatnya kecewa. Kesalahan apa yang kuperbuat sampai membuatnya se-emosional itu, kadangkala aku merasakan keheranan dampak negatif dari ucapan atau omongan orang lain yang tidak sesuai dengan fakta yang ada. Padahal setiap orang memiliki kehidupannya masing-masing, kecenderungan seseorang untuk membenci sesama terkadang membuat semua orang ikut-ikutan untuk membenci. 

Jangan pernah merasa benar mengurusi kehidupan orang lain, apakah di dalam dirimu kamu sudah cukup mengurusi dirimu sendiri, bila belum cukup mampu menghidupi dirimu sendiri berkacalah di cermin apakah pribadimu sudah menarik bagi orang lain atau hidupmu tidak teratur dan membuat orang lain tidak menyukaimu karena belum menarik? berkacalah lagi apakah setiap wajahmu, badanmu sudah begitu yakin itu cukup menarik, tertawalah sebentar adakah hal yang lucu darimu, pernahkah kamu menangis di cermin apa yang tidak menarik, ya ucapan dan setiap perkataan perbuatan dan kehati-hatian dalam bersikap dengan orang lain yang ada disekitarmu atau orang yang mengenalmu. 

Pernahkah kamu mengeluh? setidaknya aku yakin setiap hari kamu mengeluh hal-hal sepele bahkan yang tidak termasuk tidak begitu penting. Wajar setiap hari bila mengeluh terus apakah kamu sadar, kamu lupa mengucapkan kata syukur? Syukur masih diberi nafas untuk siap mengarungi kehidupanmu yang baru, berbeda setiap hari, setiap waktu, setiap jam. 


Aku? setiap hari menangis bersyukur Tuhan Maha baik, maha pemaaf karena denganNya aku masih diberikan kesempatan untuk terus berbuat baik terhadap sesama, masih diberi nafas, masih bisa berkarya, masih bisa mengulurkan tanganku untuk berdoa memohon ampun, memohon maaf kepada kedua orang tua, berbuat sebisa mungkin untuk membahagiakan mereka setiap hari dengan sederhana. Tak perlu harta mewah, tak perlu uang banyak, yang terbaik adalah mendoakan agar setiap hari bisa selalu bersama mereka kedua orang tua yang senantiasa selalu ada untukku. Tanpa mereka hidup terasa hambar bagai nasi tanpa garam. 


Masih mau membenciku? masih mau tidak menyukaiku? masih mau tak peduli berteman denganku? tak adil itu kamu sebagai manusia, makhluk ciptaan Tuhan yang diberikan akal sehat, kesempurnaan raga tapi kamu bertindak kasar sesukamu bahkan menggila karenaku. Hei....Tuhan saja bisa memafkan hambanya, sedangkan kamu tidak mau, bisakah memaafkan saudaramu? walaupun kamu dan aku tidak sedarah tetapi kita bersaudara, satu rumpun ciptaanNya. 


Ingatlah tak perlu marah berlama-lama atau bahkan setahun puluhan tahun, semua ucapan dan perkataanmu nanti akan dicatat seburuk-buruknya kamu, sebaik-baiknya kamu pikirkanlah sekali lagi tak perlu marah berlama-lama, bila masih terus seperti itu penyakit akan datang menyerangmu yaitu penyakit hati karena tidak mau memaafkan orang lain disekitarmu, yang mengenalmu, dan siapapun yang pernah berjumpa denganmu. 


Setiap orang punya karakter yang unik, pribadi yang unik dan kehidupan yang unik, berbahagialah setiap hari, setiap waktu, setiap jam apapun itu, masalah di dalam hidupmu diantara kamu dengan siapapun. Karena kebahagiaan itu hanya datang pada saat yang tidak disangka-sangka. Kesedihan yang tidak disangka-sangka. Maka belajarlah untuk tak perlu marah, semua orang akan selalu ada disekitarmu walaupun kamu tidak mengenal mereka. Suatu saat kamupun juga akan mengalaminya. 



Jakarta, 18 Mei 2015

No comments:

Post a Comment

Tenkyu sudah tidanggalkan komenmu

close