Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Wednesday 26 August 2015

CINTA YANG BERBEDA PANDANGAN, MISI YANG SAMA DAN VISI YANG BERTOLAK BELAKANG

Ah....dramatis banget judulnya, terlalu dilebay-lebaykan...tapi sebenarnya itulah kisahnya karena memiliki pasangan butuh rasa saling suka saling percaya satu sama lainnya, dan juga komunikasi yang tidak boleh berhenti. Dan satu hal lagi bisa menaklukkan keluarga termasuk orangtua. Karena cinta itu adalah hal termanis yang tak bisa diulang kembali, ada rasa yang membuat semakin rindu ada rasa yang membenci dan ada rasa untuk meninggalkannya. Akan tetapi itulah cinta tak terungkap dengan rangkaian sebuah kata, karena disitulah harta karunnya yang membuat mereka jadi tergila-gila. Naluri akan keindahan dan kemolekan kisah yang dijalani berdua.

Gue????
Hal romantis yang tak bisa gue dapetin saat ini. Keindahan akan rindunya surga dalam dzikir dan ibadah adalah yang sulit, hanya karena itulah perbedaan agama kadang menjadi penghalang rindu akan Tuhan. Karena Tuhan kita berbeda, gue gak yakin apa gue bisa menaklukkan dia untuk pindah agama. Karena itu semua kembali ke diri masing-masing.

Kadang ketika dia jauh, gue dan dia menjadi seorang yang berbeda, komunikasi lewat hp dan terkadang dicuekin bahkan gak ada komunikasi sama sekali, terkadang mendadak buat saling berjumpa. Ketika dekat sama dia terkadang dia menjadi orang yang manja, penuh kasih sayang, dan perhatian. Terkadang dia bisa menjadi orang yang menyebalkan ketika sudah dekat dengan gadget, dan berkomunikasi dengan orang lain. Waktu jadi tersita, konunikasi hanya sebentar. Buat gue komunikasi itu penting agar sama-sama saling percaya, jalanin hubungan dengan tulus dan serius. Gue benci menjadi orang yang cemburu, gue terlalu cemburu, bahkan saking cemburunya gue gak bisa dapetin yang namanya kejutan ataupun sisi romantis yang gue dapetin dari dia.

Gue, gak perlu bersusah payah buat menunggu saatnya tiba, walaupun suatu saat nanti gue gak disini lagi, gue ikhlas, dan gue siap karena ajal gak ada yang tau. Sakit yang selama ini gue rasakan ternyata membuat gue menjadi semakin dekat sama Tuhan, membuat gue bisa bertahan karena cuma Tuhan yang menyayangi dan mencintai gue. Gak ada yang melebihinya, hanya karena gue gak ada yang mencintai dan mendampingi, Tuhan selalu ada untuk menjadi pendengar dalam setiap doa-doaku.

Setiap tidur gue selalu dibawa mimpi akan kematian, itu berlangsung setiap saat dan gue membenci air mata, masih banyak impian yang belum gue capai, masih banyak dosa yang belum gue perbaiki, Ini menjadi titik terendah gue selama gue menjalani kehidupan yang penuh dengan teka teki. Titik tertinggi yang belum gue capai saat ini adalah bagaimana bisa membahagiakan mereka orang-orang yang gue kasihi, orang-orang yang mensupport gue penuh kasih dan sabar. Gue merasa menjadi orang yang egois untuk bangga sama diri sendiri, nyatanya gue belum berbuat apa-apa yang terbaik di hadapan Tuhan.

Suatu hari atau ditahun yang akan datang, jika memang dimudahkan dijodohkan atau pun direstui, yah suatu kebahagiaan tersendiri bisa dekat dan bersama seumur hidup, kalaupun bisa selamanya. Karena kesetiaan itu tidak mudah, menaklukkan dia yang berbeda, dan terkadang ada kebencian yang membuat rindu, kasih sayang yang membuatku merasa nyaman berada di dekatnya.

Tahukah...cinta pertama tak pernah datang terlambat walaupun tidak bisa bertahan lama, karena itu bisa menjadi kebahagiaan tersendiri. Bisa menjadi buku kenangan dan tidak pernah berakhir dengan tidak sangat manis. Tapi gue percaya disana ada kebahagiaan lain yang bisa ditaklukkan suatu hari nanti ataupun pun mungkin esok hari. Menaklukkan dia diantara perbedaan-perbedaan itu.

Jakarta, 14 Agustus 2015

No comments:

Post a Comment

Tenkyu sudah tidanggalkan komenmu

close